Monday 23 February 2015

Rapat Panitia Gemas


tasikmalaya 23 februari 2015 BKPRMI kota tasikmalaya mengadakan rapat panita Gemas yang ber agendakan pembagian tugas dan pembagian seragam panita, yang dilaksankan di gedung dakwah islamiyah (GDI) kota tasikmalaya.
rapat kali ini lanjutan daripada evaluasi rapat sebelumnya dalam menghadapi gemas yang tinggal menghitung hari kiranya tanggal 28 februari 2015, diharapkan acara gemas ini bisa terlaksana dengan lancar sesuai apa yang kita harapkan bersama.

Mars BKPRMI



Lirik Mars BKPRMI
Pemuda remaja marilah bergabung
didalam BKPRMI kita berhimpun
kembali ke masjid mari membangun
masyarakat marhamah tujuan kita semua
Jadilah muwahid pemersatu ummat
Jadilah mujahid pembela kebenaran
musyaddid muaddib, pelurus dan pendidik
sebagai mujaddid pemelihara iman.
untuk format Mp3 bisa di download disini

Tuesday 10 February 2015

Membangun karakter sejak dini

jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia. Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya. Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?
Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu! Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.
Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial. Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN MUTU PENDIDIK


UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN MUTU PENDIDIK
(Oleh : Heryanto Rusdiansyah : Ketua Umum DPD BKPRMI Kota Tasikmalaya,)
Di BKPRMI Kota Tasikmalaya tercatat sebanyak 512 unit TKA/TPA dan 200 unit lebih lembaga TAAM yang merupakan kategori kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sejenis sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. TKA/TPA dan TAAM merupakan anak kandung dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) yang secara organisatoris merupakan lembaga Independen, adapun irisan dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional adalah sebagai mitra kerja dalam hal pengelolaan, peningkatan kesejahteraan dan pembinaan. Memang sangat cukup luar biasa fantastis jumlah TKA/TPA dan TAAM yang mayoritas disetiap daerah Se-Indonesia mendominasi jumlahnya dibanding dengan jumlah lembaga pendidikan anak usia dini yang sederajat lainnya, hal ini tidak terlepas dari bentuk kesadaran keterpanggilan hati nurani para ulama, kyai, ustadz dan tokoh masyarakat untuk melakukan syiar Islam lewat mencetak dan mendidik anak-anak muslim sejak dini agar kelak dapat menjadi anak yang berilmu, berakhlak dan beramal saleh sehingga bagi berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Kota Tasikmalaya merupakan lumbungnya pesantren sehingga hal inilah yang menjadi penggerak terhadap tumbuh suburnya lembaga pendidikan Islam terutama taman kanak-kanak Al-qur’an dan TAAM. TKA/TPA dan TAAM merupakan milik masyarakat karena lahir dari sebuah keprihatinan dari tokoh agama Islam untuk mendambakan ramainya masjid-masjid dan madrasah oleh anak-anak dengan alunan Al-qur’an, Dzikir, Tasbih dan Takbir yang senantiasa menghiasi aktivitas anak-anak, pemuda dan remaja masjid setiap harinya.

Berangkat dari kesadaran dan cita-cita untuk menggembleng anak agar cakap dalam membaca Al-qur’an, Taman Kanak-kanak Al-qur’an dan TAAM tentunya dari waktu ke waktu harus senantiasa mampu mengembangkan diri seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman yang semakin kompleks. Filosofi “ nu ngajar di TKA/TPA dan TAAM nu penting aya kadaek jeung sahayuna“ harus dibuang jauh-jauh kalau ingin sebuah lembaga pendidikan Al-qur’an betul-betul menjadi idola dan tumpuan bagi masyarakat. Mengedepankan kualitas TKA/TPA dan TAAM merupakan harga mati yang tidak bisa di tawar-tawar lagi kalau ingin sebuah lembaga pendidikan itu sendiri tetap maju.
Maju mundurnya TKA/TPA dan TAAM tergantung dari tingkat kerja keras dan kemampuan para penyelenggara pendidikan itu sendiri, dalam kesempatan ini saya akan sedikit menguraikan tentang Peningkatan Mutu Pendidik dilingkungan TKA/TPA dan TAAM sebagai sebuah otokritik bagi saya sendiri yang merupakan civitas BKPRMI, dan sebagai evaluasi di internal TKA/TPA dan TAAM.
Tidak dipungkiri di dalam penyelenggaraan pendidikan tidaklah statis tetapi dinamis, artinya dari waktu kewaktu selalu berbenah dan berbenah untuk meningkatkan kualitas lulusan-seolah tidak ada pangkal ujungnya kepuasan dalam menjalankan pendidikan, hal ini menandakan bahwa semangat penyelenggara pendidikan untuk menuju TKA/TPA dan TAAM yang Ideal sangat luar biasa, ini merupakan modal dasar dan pertanda baik.

Permasalahan

Berbagai persoalan yang muncul dilingkungan TKA/TPA dan TAAM diantaranya : (1). Mayoritas Ustadz-Ustadzah adalah Lulusan Pesantren dan Aliyah bahkan ada dari lulusan Madrasah Tsanawiyah, (2). Pengadministrasian lembaga pendidikan sangat lemah baik yang berhubungan dengan Tata Usaha maupun Administrasi Pendidik, (3) Jumlah santri tidak sebanding dengan jumlah guru yang ada, dimana idealnya 4-6 peserta didik dipegang oleh satu pendidik, (4) Kualitas para pengajar terutama dalam kefasihan dalam membaca Al-qur’an (tahsinul Qur’an) sangatlah minim (5) Metode mengajar yang kaku, (6). Tingkat Kesejahteraan Pendidik yang tidak terjamin, (7) Pendidik terlalu mudah meluluskan peserta didik dalam pencapaian Iqro, hafalan ataupun yang lainnya karena alasan kasihan, bosan diulang-ulang, ataupun alasan lainnya. Hanya dengan komunikasi dengan anak didik dan orang tua sebagai upaya untuk mencari jalan keluarnya agar anak tetap semangat untuk meraih prestasi.
Penganaktirian terhadap TKA/TPA dan TAAM tidaklah menjadi kecil hati, justeru harus menjadi sebuah pemicu untuk berintrospeksi diri terhadap lembaga pendidikan kita sendiri agar mampu bangkit dari “apa adanya “ menuju “ kepuasan orangtua dan masyarakat “ atas pelayanan pendidikan TKA/TPA dan TAAM yang maksimal.

Tawaran Alternatif

Melihat dari hal tersebut diatas, memang kita semua menginginkan sebuah lembaga pendidikan Al-qur’an yang terpenuhinya sarana prasana, kualitas guru yang baik, kesejahteraan yang terjamin dan banyak hal yang kita harapkan. Kalau semua keinginan tersebut ingin terwujud tentunya mulai sekarang harus mulai berbenah diri. Kalau boleh saya katakan bahwa “ Kesejahteraan dan Sarana Prasarana akan tercapai hanya ada satu kata : “ Tingkatkan Kualitas Tenaga Pendidik “. kenyataannya adalah pada zaman sekarang tingkat persaingan bukan hanya di bisnis saja tetap di pendidikan juga sangat kuat, masyarakat dan orang tua tentunya akan memilih lembaga pendidikan yang betul-betul dapat menghantarkan anaknya menjadi anaknya ideal dalam masa pertumbuhannya,masyarakat dan orang tua berani mengeluarkan biaya berapa pun.
Kepala sekolah menjadi ujung tombak dalam memotori kearah terciptanya “tenaga pendidik yang handal-berkualitas”, maka kepala sekolah dalam menahkodai sebuah lembaga pendidikan “janganlah setengah hat,i baik dalam mencurahkan fikiran, tenaga, waktu bahkan materi “ demi tercapainya pendidik yang berkualitas-kecuali lembaga pendidikan yang kita kelola ingin berjalan apa adanya bahkan terkatung-katung, siap-siap saja lembaga pendidikan kita untuk ditinggalkan masyarakat. Insya alloh dengan keseriusan, ketekunan dan kesabaran kita dalam mengelola lembaga pendidikan untuk menuju yang ideal akan tercapai.
Kepala sekolah setidaknya harus mempunyai langkah-langkah untuk tetap mencita-citakan TKA/TPA dan TAAM yang ideal di hadapan masyarakat – setidaknya kepala sekolah harus manfaatkan dan berdayakan yang ada. Penulis ingin berbagi mudah-mudahan sebagai bahan inspirasi, diantaranya sebagai berikut :
(1). Melakukan pembinaan rutin (seminggu sekali maksimal sebulan sekali) terhadap para pendidik untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dan upaya penyelesaiannya, mengetahui perkembangan peserta didik, memberikan pendalaman materi bagi pendidik serta mempersiapkan rencana lanjutan.
(2). Memberikan Reward (penghargaan) kepada guru yang betul-betul dapat meraih sebuah prestasi, baik dengan ucapan selamat, piagam penghargaan, maupun bentuk lain. Hal ini penting sebagai motivasi terhadap pendidik untuk senantiasa meningkatkan kualitas dirinya.
(3). Memperhatikan kebutuhan-kesejahteraan para pendidik, baik berupa perhatian dalam bentuk materi maupun kedekatan emosional.
(4). Mengikutsertakan pendidik ke kegiatan seminar, workshop, bedah buku, studi banding, ataupun kegiatan lainnya yang menunjang terhadap peningkatan kemampuan peserta didik.
(5). Mendorong pendidik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(6). Untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan para pendidik, sewaktu-waktu kepala sekolah mengadakan liburan bersama dengan keluarga pendidik sebagai ajang silaturahmi dan membangun kedekatan dengan keluarga pendidik.
(7). Melakukan motivasi kepada pendidik dengan menciptakan mental berani, sabar, jujur, berpandangan hidup kedepan, kemandirian, jiwa entrepreneur-wirausaha dan lain sebagainya.
Demikian, setidaknya sebagai bahan masukan bagi tercapainya sebuah lembaga pendidikan TKA/TPA-TAAM yang betul-betul memiliki tenaga pendidik yang berkualitas.

Wallahu’alam Bissawaf

Friday 6 February 2015

Kumpulan Materi-Materi


1. materi persentasi diniah pembinaan madrasah diniyah download disini
2. materi eksistensi TKA/TPA download disini
3. materi penulisan dan analisis soal download disini
4. materi ADPEN MDA download disini
5. contoh RPP download disini
6.materi pembinaan moral dan kepribadian download disini
7. ayat-ayat kepemimpinan download disini
8. kreasi aneka lagu download disini
9. belajar seraya bermain download disini
10. Data Guru se-kota tasikmalaya download
11. slide kepemimpinan BKPRMI download
12. panduan fasi download